Oleh Ali Dzulfikri
Guru MI Miftahul Ulum Kapedi
Menurut
UU No. 20 tahun 2013 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, Bangsa dan Negara
(Depdiknas, 2014 hlm. 1).
Pada pelaksanaan pembelajaran tematik, seorang tenaga pendidik atau guru
harus mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran sebagai sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat memahami dan menguasai
materi pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan
informasi atau pesan yang mengandung maksud pembelajaran (Arsyad, 2012, hal. 1). Oleh karena itu, media pembelajaran menempati
posisi yang sangat penting untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar
mengajar,
sehingga pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan.
Ilmu Pengetahuan
Alam adalah salah
satu mata pelajaran
pokok dalam kurikulum pendidikan
di Indonesia, termasuk
pada jenjang sekolah
dasar. Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan usaha
manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan
yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur,
dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.
Guru khususnya yang
mengajar IPA di sekolah
dasar, diharapkan mengetahui
dan mengerti hakikat
pembelajaran IPA, sehingga dalam
pembelajaran guru tidak
kesulitan dalam mendesain pembelajaran (Susanto,
2013: 167).
Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru
kelas V MI Miftahul Ulum Kapedi Kecamatan Bluto,
Kabupaten Sumenep ditemukan beberapa
kendala atau masalah
yang terjadi dalam
proses pembelajaran tematik pada
materi IPA. Beberapa
masalah yang muncul antara
lain adalah kurangnya
pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan guru
dan juga suasana
belajar yang terkesan
terlalu tegang bagi siswa.
Dalam hal ini
berarti guru dalam
proses belajar mengajar
cenderung hanya menggunakan metode
ceramah dan hal
tersebut dapat mengakibatkan siswa menjadi
kurang aktif di
kelas. Hal tersebut
akan berpengaruh kepada hasil
belajar siswa kurang
maksimal atau nilai
siswa yang belum
tuntas. Selain faktor tersebut,
hal mempengaruhi pemahaman
materi yang menyebabkan nilai
siswa belum memuaskan
antara lain siswa
yang kurang memperhatikan ketika
pelajaran sedang berlangsung,
siswa bermain sendiri, dan
juga sibuk mengobrol
dengan temannya. Berdasarkan wawancara
tersebut juga diperoleh data hasil belajar siswa masih rendah.
Karena siswa yang tuntas dalam belajar hanya 4 orang
siswa atau hanya 33,33% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas dalam belajar
berjumlah 8 orang siswa atau sekitar 66,67% , selain itu nilai rata-rata siswa 54,16% sedangkan KKM yang
telah ditentukan oleh guru adalah 65,00 artinya ketuntasan dalam belajar siswa masih rendah
dari yang sebenarnya yaitu 65,00. Berdasarkan
observasi saat pembelajaran , yang dilakukan penulis selaku guru yang diketahui
bahwa media pembelajaran yang digunakan adalah berbentuk materi tekstual atau buku , hal ini
menjadikan siswa cenderung pasif saat melakukan diskusi karena mereka kurang
tertarik dalam mempelajari materi secara mandiri karena materi disajikan
terlalu monoton dalam bentuk tulisan/tekstual sehingga dalam mempelajarinya
membuat bosan bahkan ngantuk sehingga
hasil belajar siswa
pun rendah.
Oleh karena itu dibutuhkan solusi berupa
penerapan media pembelajaran berbentuk PPT yang bisa dimanfaatkan secara daring atau luring. Namun didalam PPT jarang sekali guru memberikan menu dan musik pada PPT tersebut kebanyakan di dalamnya dikemas
secara umum saja dan pendidik
kurang memberikan sebuah
kemenarikan di dalam PPT tersebut maka peneliti berusaha membuat PPT semenarik mungkin dan didalamnya terdapat enam bagian-bagian seperti menu, tujuan, materi, quiz, ending , dan info pemilik. Yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik dan serta pemahaman yang lebih mendalam
tentang materi khususnya pada tema udara
bersih bagi kesehatan.(Ega Rima Wati, 2016, hlm. 4).
Berdasarkan
peryataan diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti penelitian tentang PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT (PPT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI IPA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM KAPEDI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021.
(Download)
0 komentar:
Posting Komentar