Selasa, 12 Maret 2019

Semarak Sastra dan Olimpiade di Miftahul Ulum Kapedi



Puluhan kendaraan berduyun memenuhi area Lembaga Miftahul Ulum Kapedi. Jam menunjukkan pukul 9 pagi, halaman tampak telah dipadati orang-orang dari berbagai penjuru Sumenep, termasuk dari kepulauan Gili Yang. Mereka berjumlah sekitar 200 orang, berasal dari 25 lembaga dan beberapa sanggar di Sumenep. Jarak tempuh yang harus dilalui terbilang tidak dekat, namun mereka antusias datang ke sekolah terpencil bernama Miftahul Ulum, berada di perkampungan Sasar, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Sekitar 17 KM ke barat dari pusat Kabupaten.



Alasan mereka datang ke lembaga ini adalah dalam rangka ikut menyemarakkan peringatan hari ulang tahun ketiga SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi. Dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada hari Rabu, 13 Februari 2019, mencakup beberapa lomba. Masing-masing, yakni, lomba tulis puisi diikuti 41 peserta, lomba baca puisi diikuti 63 peserta, dan olimpiade tingkat SD dan SMP sederajat 59 peserta. Lomba-lomba tersebut yang diikuti total oleh 163 peserta, dikhususkan untuk jenjang SD dan SMP sederajat sekabupaten Sumenep.





Muhsinuddin, selaku dewan pengasuh SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi, menyatakan bahwa ada beberapa lembaga dari luar Sumenep ingin ikut serta, namun terpkasa tidak diterima. Hal itu berkenaan dengan aturan yang sudah disepakati bersama panitia, yakni khusus kabupaten Sumenep saja. Selain itu Ia mengaku terkejut sekaligus bangga dengan antusias peserta. Pasalnya, itu menjadi bukti bahwa respon masyarakat sangat baik terhadap acara yang pertama kali dilaksanakannya itu.


“Saya tekejut namun juga bangga, peserta lebih dari perkiraan. Ini sekolah baru berdiri, baru tiga tahun, dan acara seperti ini baru pertama kali kami adakan. Namun respon masyarakat sangat baik, buktinya ada 25 lembaga dan 4 sanggar dengan total peserta 163 yang menyambut acara kami ini. Selain itu, sekolah kami terpencil, ada di perkampungan, dan sebagian peserta berasal dari sekolah perkotaan,” imbuhnya  saat sesi wawancara.

Gambar mungkin berisi: 18 orang, termasuk Miela Baisuni dan Muhsinuddin Syaifullah Munir, orang tersenyum, orang berdiri dan pernikahan

Suksesnya acara tersebut tidak lepas dari peran para panitia yang semuanya ditangani oleh siswa, dan beberapa guru sebagai pengarah. Adapun untuk mendukung suksesnya acara, dewan juri yang didatangkan merupakan sastrawan Sumenep yang sudah bergiat di kancah nasional, yakni Fendi Kaconk dan Khalil Tirta.





“Kami sebagai panitia pelaksana, khususnya saya pribadi sebagai ketua panitia, bersyukur acara dapat berjalan lancar dan sukses tanpa adanya rintangan berarti,” ungkap Didun, penggilan akrab Moh Widadun Niam, siswa kelas VIII SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi.

 



0 komentar:

Posting Komentar