Puluhan
kendaraan berduyun memenuhi area Lembaga Miftahul Ulum Kapedi. Jam menunjukkan
pukul 9 pagi, halaman tampak telah dipadati orang-orang dari berbagai penjuru
Sumenep, termasuk dari kepulauan Gili Yang. Mereka berjumlah sekitar 200 orang,
berasal dari 25 lembaga dan beberapa sanggar di Sumenep. Jarak tempuh yang
harus dilalui terbilang tidak dekat, namun mereka antusias datang ke sekolah
terpencil bernama Miftahul Ulum, berada di perkampungan Sasar, Desa Kapedi,
Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Sekitar 17 KM ke barat dari pusat
Kabupaten.
Alasan
mereka datang ke lembaga ini adalah dalam rangka ikut menyemarakkan peringatan
hari ulang tahun ketiga SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi. Dalam rangkaian
kegiatan yang diselenggarakan pada hari Rabu, 13 Februari 2019, mencakup
beberapa lomba. Masing-masing, yakni, lomba tulis puisi diikuti 41 peserta,
lomba baca puisi diikuti 63 peserta, dan olimpiade tingkat SD dan SMP sederajat
59 peserta. Lomba-lomba tersebut yang diikuti total oleh 163 peserta, dikhususkan
untuk jenjang SD dan SMP sederajat sekabupaten Sumenep.
Muhsinuddin,
selaku dewan pengasuh SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi, menyatakan bahwa ada
beberapa lembaga dari luar Sumenep ingin ikut serta, namun terpkasa tidak diterima.
Hal itu berkenaan dengan aturan yang sudah disepakati bersama panitia, yakni
khusus kabupaten Sumenep saja. Selain itu Ia mengaku terkejut sekaligus bangga
dengan antusias peserta. Pasalnya, itu menjadi bukti bahwa respon masyarakat
sangat baik terhadap acara yang pertama kali dilaksanakannya itu.
“Saya
tekejut namun juga bangga, peserta lebih dari perkiraan. Ini sekolah baru
berdiri, baru tiga tahun, dan acara seperti ini baru pertama kali kami adakan.
Namun respon masyarakat sangat baik, buktinya ada 25 lembaga dan 4 sanggar
dengan total peserta 163 yang menyambut acara kami ini. Selain itu, sekolah
kami terpencil, ada di perkampungan, dan sebagian peserta berasal dari sekolah
perkotaan,” imbuhnya saat sesi
wawancara.
Suksesnya acara
tersebut tidak lepas dari peran para panitia yang semuanya ditangani oleh
siswa, dan beberapa guru sebagai pengarah. Adapun untuk mendukung suksesnya
acara, dewan juri yang didatangkan merupakan sastrawan Sumenep yang sudah
bergiat di kancah nasional, yakni Fendi Kaconk dan Khalil Tirta.
“Kami
sebagai panitia pelaksana, khususnya saya pribadi sebagai ketua panitia,
bersyukur acara dapat berjalan lancar dan sukses tanpa adanya rintangan
berarti,” ungkap Didun, penggilan akrab Moh Widadun Niam, siswa kelas VIII SMP
Terpadu Miftahul Ulum Kapedi.