Terimakasih telah berkunjung di Web MUEC

Terimakasih telah berkunjung di Web MUEC

Terimakasih telah berkunjung di Web MUEC

Terimakasih telah berkunjung di Web MUEC

Terimakasih telah berkunjung di Web MUEC

Rabu, 28 Desember 2016

Group Sholawat Miftahul Ulum Semangat Baru bagi MUEC

 

Group Sholawat Miftahul Ulum merupakan grup musik sholawat yang pertama kali muncul sebagai kegiatan ekstrakurikuler di kampung LPI Miftahul Ulum Kapedi. Group ini diinisiasi oleh para pembimbing yang kemudian dimotori oleh Achmad Muzayyin dan didukung sepenuhnya oleh jajaran pengurus di Miftahul Ulum.


Terbentuk di penghujung tahun 2016 ini, selain untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik, Group Sholawat Miftahul Ulum juga diadakan untuk menghidupkan seni islami. Namun sejatinya, sebagaimana diungkapkan Muzayyin, "Tujuan utama Dadar Beiruh adalah sebagai media control dan wadah untuk peserta didik agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan dan pergaulan yang kurang baik." Adapun pemilihan nama Group Sholawat Miftahul Ulum berdasar hasil musyawarah.
Alat musik yang digunakan di grup sholawat ini tidak jauh beda dengan grup sholawat banjari lainnya. Namun, sejak berdiri, Group Sholawat Miftahul Ulum sepakat untuk menggunakan alat banjari klasik yang berarti penggunaan alat musik pukul rebana yang tidak dicampur dengan alat musik elektrik.

Sebagai grup musik sholawat yang pertama muncul, organisasi ekstra ini merupakan organisasi embrio yang diharapkan bisa melahirkan beberapa grup sholawat lain di daerah ini.

Group Sholawat Miftahul Ulum, tidak hanya eksis di lingkungan Miftahul Ulum saja namun  juga mulai memenuhi undangan dari warga  desa Kapedi yang kebetulan memiliki hajatan, khususnya perayaan maulid Nabi SAW.  

Harapannya semoga tetap istiqomah dan jaya, serta senantiasa mendapat siraman syafaatNya.

(Dan/Tir)

Senin, 26 Desember 2016

Penutupan CLASS MEETING 2016

Di hari terakhir perhelatan Class Meeting Semester Gasal 2016, Osis Madrasah Miftahul Ulum menggelar acara yang tidak kalah meriahnya dengan hari-hari sebelumnya. Acara penutupan Class Meeting dibuka dengan iringan lagu sholawat yang di bawakan oleh grup sholawat Miftahul Ulum ,acara tersebut dimulai pada jam 12.30  dan selesai pada jam 17.00. Dalam acara penutupan Class Meeting ini juga diisi dengan pengajian umum Hikmah Maulidiyah yang disampaikan oleh K. ABDUL WASITH, M.Pd.I. Sedikitnya ada 350 muslimat dan fatayat, 400 muslimin dan Gerakan pemuda ansor  serta 150 wali murid ikut memeriahkan acara ini. Acara penutupan Class Meeting ini berjalan cukup meriah dan hikmat, meski sederhana tapi berkesan luar biasa.(Dans)

Kamis, 22 Desember 2016

PEMBUKAAN CLASS MEETING 2016

Madrasah Miftahul Ulum, setelah selesai melaksanakan ujian Umum semester I dan telah menyelesaikan remedial bagi siswa siswi yang memiliki nilai kurang, maka pada hari ini, Kamis tanggal 22/12/2016 Miftahul Ulum punya gawe yaitu pembukaan Class Meeting 2016 di Halaman Madrasah Miftahul Ulum.

Ketua Panitia membuka secara resmi kegiatan class meeting. Dalam sambutannya Ketua panitia menyampaikan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena bisa berkumpul dan melaksanakan aktivitas dipagi yang berbahagia dalam kegiatan class meeting akhir semester, semoga kegiatan ini terlaksaa dengan baik serta lancar dan mudah mudahan kegiatan ini diridhoi oleh Allah SWT,amiin. Alhamdulillah setelah sepekan melaksanakan ujian akhir semester, dan dipekan kedua melaksanakan remidi dan perbaikan dan sekarang diberikan kesempatan untuk bisa melaksanakan upacara pembukaan class meeting, dan tema kegiatan class meeting mengangkat tema yaitu " Bangun Karakter Muda dengan Kegiatan yang Keren, Asyik dan Edukatif"

Lebih lanjut harapan kepala madrasah agar para siswa semuanya terus bersemangat dalam belajar dan meraih cita-cita. Adapun Class Meeting dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, dan semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Sedangkan jenis lomba yang akan diperlombakan yaitu : doa-doa, tahfidz, nasyid islami, hasta karya, dll. Semuanya adalah perlombaan yang akan dilombakan selama empat hari ke depan yang pada hari minggu 25/12/2016 merupakan puncak acara yang dikemas dengan pembagian hadiah dan pembagian raport.

Tak ada gading yang tak retak,begitu pula dengan kegiatan ini, tentunya masih banyak kekurangannya. Jadi harapannya jika dalam pelaksanaan ini ada hal-hal yang kurang berkenan atau kekurangan, maka akan kita carikan solusinya bersama. Demi suksesnya acara maka diharapkan peran aktif serta dukungan dari semua pihak agar lembaga tercinta ini bisa maju dan memberikan dedikasi terbaik dalam pendidikan.

Upacara pembukaan kegitan
Pengibaran bendera merah putih


Penyematan kartu tanda anggota secara simbolis



Amanat disampaikan berkaitan dengan tata acara kegitan

Jumat, 16 Desember 2016

REHAB RUANG KELAS MI MENCAPAI 75 %



Bahan Evaluasi Pendamping dan Peserta Didik di Miftahul Ulum




Proses pendidikan di Miftahul Ulum (selanjutnya disingkat MU) sejak awal berdirinya berjalan dengan sangat alami. Dalam artian, tidak terpaku pada satu sitem yang kaku sebagaimana berpedoman (hanya) pada kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah. Kegiatan belajar mengajar dan seluruh proses yang berlansung di lingkungan MU mengikuti alur perkembangan sosial, kondisi lingkungan, dan terpenting kondisi peserta didik. Hal ini mengingat di setiap tahunnya permasalahan yang dihadapi tidak sama, cendrung dinamis sehingga penerapan sistem pendidikannya perlu melakukan inovasi terus-menerus yang sesuai dengan kebutuhan.


Peserta didik yang berada di MU adalah anak kampung, yang tingkat motivasi belajarnya tidak tinggi. Pengamatan yang dilakukan selama ini mereka bersekolah, meski tidak semuanya, sekedar ikut-ikutan saja. Dorongan dan dukungan dari orang tua mereka bisa dibilang kurang, hal itu bisa disebabkan salah satunya para orang tua belum menemukan arti pentingnya sekolah. Bagi mereka anak ke sekolah yang penting bisa membaca dan berhitung, dan ironisnya ada sebagian menyekolahkan anaknya beberapa tahun sekedar mengisi waktu dalam menunggunya tumbuh menjadi remaja untuk kemudian setelah dirasa anaknya bisa membantu berladang maka ditariknya dia dari sekolah, alias berhentikan. Yang terjadi kemudian, banyak peseta didik yang tidak menamatkan sekolahnya di tingkat sekolah dasar (Madrasah Ibtidaiyah).

Itu berlangsung hingga sekitar akhir tahun 2002. Memasuki awal tahun 2003, kesadaran masyarakat terhadap pendidikan mulai tumbuh terbukti lulusan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum bermunculan dan bahkan melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni Madrasah Tsanawiyah (setingkat SLTP). Namun permasalahan muncul di kalangan masyarakat kampung Sasar, selaku basis peserta didik MU, yakni akan melanjutkan sekolah di mana sedangkan biaya pendidikan tidak mampu mereka jangkau. Demi untuk menjawab permasalahan tersebut, inisiatif mendirikan Madrasah Tsanawiyah (yang kemudian hari beralih menjadi SMP Terpadu) di MU. Pada tahun 2004-2005 lulusan MTs dari Miftahul Ulum bermunculan dan hingga akhirnya sampai sekarang jumlah lulusan MTs Miftahul Ulum sudah lebih dari 90-an orang. Jumlah ini dibilang banyak karena mengingat masyarkat kampung Sasar yang sulit menerima kenyataan bahwa pendidikan di sekolah itu penting.

Dalam perjalanannya, ada beberapa hal yang bagi penulis selalu menjadi permasalahan besar dan perlu segera mungkin ditemukan solusinya. Permasalahan mendasar tersebut dari segi skala prioritasnya terdapat satu hal. Mumpung sekarang masa pertengahan semester, sekalian mengoreksi nilai ulangan peserta didik juga sekaligus para pendamping (guru) mengevaluasi proses belajar mengajarnya untuk kemudian di semester berikutnya (genap) mulai diperbaiki.

Membaca dan Menulis. Perkara ini menjadi paling mendasar yang sedang dihadapi oleh MU. Pasalnya, peserta didik setiap tahunnya di kelas 4-6 MI masih saja terdapat siswa yang kemampuan menulisnya baik tulis latin atau arab masih lemah, termasuk juga membacanya. Untuk hal ini, penulis menaruh perhatian besar pada penulisan dan membaca bahasa Indonesia. Selalu terdapat siswa yang kurang bisa menuliskan kata dasar dan membaca tulisan berbahasa Indonesia. Memang tidak banyak, hanya ada 1 atau 2 siswa yang mengalami masalah tersebut. Setelah ditelusuri persalahan yang dialami siswa tersebut hamper sama, yakni mereka aras-arasan/malas/enggan mengerjakan tugas dari guru untuk membaca atau menulis, sehingga kemampuan menulis dan membaca mereka kurang terasah. Penyebabnya bisa ditengarai bahwa ia bosan dan memberontak. Ya, sikap mereka tidak mau melakukan tugas dari guru untuk membaca atau menulis adalah bentuk pemberontakan. 

Memberontak untuk apa? Inilah yang perlu para guru cari jawabannya. Namun sepengalaman penulis lakukan pengamatan, mereka memberontak pada cara guru memperlakukan atau mengajar mereka. Sebagian guru, diakui atau tidak, masih menggunakan cara lama dalam mengajar, yakni dengan mengekang peserta didik tanpa memberi pilihan. Kerjakan tugas atau terima konsekuwensi berupa hukuman. Hukuman bisa bermacam berntuknya, berdiri, tidak dapat nilai atau bentuk hukuman yang menekan para peserta didik. Pada intinya, mereka melawan untuk rasa tertekan dan terkekang itu. Mereka ingin bebas menentukan pilihan.

Bentuk tekanan atau kekangan itu muncul dari intimidasi guru kepada peseta didik, atau “nasehat” dan memarahi yang selalu diulang-ulang sehingga mereka merasa jenuh dan tidak bebas memilih. 

Guru perlu menemukan solusinya. Sedikit bocoran dari penulis, yang perlu dilakukan oleh guru adalah menghadirkan rasa nyaman kepada peserta didik. Mereka tidak merasa tertekan dan terkekang melainkan mengerjakan tugas dari guru menjadi pilihan yang menyenangkan bagi mereka. Rasa nyaman itu akan hadir jika peserta didik merasa diberikan kebebasan untuk memilih. Ya, biarkan mereka memilih dan menentukan apa yang nyaman untuk mereka lakukan. Dan arahkan mereka untuk nyaman memilih mengerjakan tugas dari guru.

Untuk hal itu, Bukik Setiawan mengatakan antara guru dan peseta didik membuat kesepakatan. Penulis menyebutnya “kontrak belajar”. 

Kesepakatan yang berlaku baik untuk pelajar maupun guru adalah cara membangun titik temu personal antara guru dengan pelajar. Dengan kesepakatan, pelajar menyadari "aturan main" dalam berperilaku di kelas. Kelas yang mempunyai kesepakatan akan mampu mengatur dirinya sendiri, tidak harus selalu dinasehati dan dimarahi guru. (Dikutip dari Kelas Tanpa Guru)

Kontrak kerja ini dilakukan di awal pelajaran. Ini bias dilakukan saat pertama kali masuk di awal tahun, atau di awal semester genap. Mumpung sebentar lagi akan memasuki permulaan semester genap, mari pendaping/guru Miftahul Ulum mulai menyusun draf kontrak belajar dengan siswa dan usahakan bikin draf kontrak belajar senyaman mungkin bagi peserta didik dan bagi guru. 

Akhirnya, selamat beraktivitas wahai para penyelamat generasi muda dan bangsa. Wallahua’lam Bisshowab.

Malang, 16 Desember 2016

Selasa, 06 Desember 2016

Guru SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi Nominasi Guru Pelopor Jawa Timur

Foto: Republika


Salah satu guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terpadu Miftahul Ulum terpilih sebagai nominator guru pelopor Jawa Timur. Acara yang dilaksanakan Sabtu (03/12) di Graha ITS Surabaya  ini adalah penghargaan kepada pelaku dunia pendidikan yang memberikan sumbangsih begitu besar bagi kemajuan bangsa dengan mencetak anak didik berkualitas dan berakhlakul karimah.
Ajang Guru Pelopor dan Insentif Guru Pejuang Pendidikan yang diadakan oleh Laznas LMI dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) korwil 1-6 Jatim menghadirkan 1.000 guru sekolah Islam di Jawa Timur. 
Muhsinuddin sebagai salah satu guru di SMP Terpadu Miftahul Ulum Kapedi termasuk nominator penerima penghargaan guru pelopor. Meski hanya sebagai nominator, namun mengingat SMP Terpadu Miftahul Ulum baru setahun berdiri, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Muhsin.
“Saya sangat bangga dan terharu SMP Terpadu Miftahul Ulum yang terbilang baru terpilih sebagai nominator penerima penghargaan guru pelopor.” Muhsin mengungkapkan kegembiraannya.
Selain itu, dia berharap dan optimis di ajang berikutnya terpilih sebagai penerima penghargaan guru pelopor.

Jumat, 02 Desember 2016

Rehab Bangunan MI dan SMP Terpadu Miftahul Ulum Per Desember 2016

Rehab Bangunan MI dan SMP Terpadu Miftahul Ulum Kejar Target



Tampak bangunan dari depan, dan salah satu ruangan yang sedang dalam proses rehab.




Kamis, 01 Desember 2016

PENGUMUMAN KEGIATAN AKHIR SEMESTER 1



Berikut Rangkaian Kegiatan Akhir Semester 1 LPI Miftahul Ulum

1. Akhir KBM Tanggal 01 Desember 2016

2. Hari Tenang Tanggal 02 Desember 2016

3. Kegiatan PENILAIAN Akhir Semester 1 Tanggal 05 s / d 14 Desember 2016

4. Kegiatan Praktik Tanggal 16 s / d 21 Desember 2016

5. Kegiatan classmeeting Tanggal 22 s / d 25 Desember 2016

6.Hari Libur Tanggal 26 Desember 2016 s / d 01 Januari 2017

7. KBM semester 2 tanggal 02 Januari 2017

Viper Mania Persembahkan Piala yang ke 40

Piala yang ke 40 dipersembahkan oleh regu Viper Mania pada Ajang Tapak Tilas. 
Miftahul Ulum mengembangkan pendidikan intra lembaga dan ekstra. Termasuk dari bagian kegiatan ektra lembaga adalah organisasi kepramukaan. Selama 6 tahun terakhir, kepramukaan di Miftahul Ulum mengalami perkembangan yang pesat dan membanggakan. Dari berbagai ajang lomba perkemahan tingkat penggalang mau pun penegak sekabupaten Sumenep mau pun regional, pramuka Miftahul Ulum selama 6 tahun terakhir berhasil meraih juara. 

Kali ini Viper Mania, merupakan regu penggalang madrasah ibtidaiyah berhasil membawa pulang piala gelar juara pada Ajang Tapak Tilas yang diselenggarakan oleh Raudlatus Sa'adah.

Berikut ini beberapa piala yang didapat dari ajang perlombaan oleh pramuka Miftahul Ulum.



Rabu, 30 November 2016

UPACARA BENDERA


Upacara Pembukaan Kegiatan Belajar dilaksanakan setiap Senin pagi di LPI Miftahul Ulum. 

Disiplin dan membangun nasionalisme siswa merupakan bagian dari visi Miftahul Ulum. Oleh karena itu setiap Senin pagi kami mengagendakan upacara pembukaan kegiatan belajar. Petugas upara adalah para siswa yang ditugasi secara piket. Semua siswa kebagian sebagai petugas upaca, minimal tingkat pendidikannya kelas 3 Madrasa Ibtidaiyah.

Sedangkan untuk pembina upacara yang bertugas memberikan semacan tausyiah atau renungan bersama siswa digilir setiap Senin adalah para dewan pembimbing, baik ustadz atau pun ustadzah.

Harapannya dengan kegiatan upara tersebut, kecintaan terhadap bendera merah putih, kepada negara republik Indonesia tertanam di dada para siswa dan seluruh pendidik di Miftahul Ulum. Di samping itu, juga harapan besarnya adalah terbangun budaya disiplin di lingkungan Miftahul Ulum.

Selasa, 29 November 2016

Class Meeting 2016 bersama Organisasi Siswa Intra Sekolah MIFTAHUL ULUM (OSIS-MU)

Ujian akhir semester merupakan salah satu upaya evaluasi hasil belajar siswa /siswi selama satu semester atau kurang lebih 5-6 bulan. Berbagai persiapan telah dilakukan dalam menghadapi ujian akhir semester baik oleh guru maupun siswa dan siswi Miftahul Ulum yang telah banyak menguras waktu, tenaga dan pikiran, sehingga kesan yang muncul dikalangan para siswa dan siswa adalah ketegangan, kejenuhan dan kepenatan. Oleh karena itu, untuk menghapus kepenatan, kejenuhan  dan ketegangan dikalangan siswa dan siswi Miftahul Ulum, perlu di adakan kegiatan yang menarik dan asyik yg bisa diikuti semua siswa siswi Miftahul Ulum.
           Organisasi Siswa Intra Sekolah Miftahul Ulum (OSIS-MU) mempunyai beberapa kegiatan yang dilaksanakan secara berkala dan dalam waktu tertentu. Salah satu bentuk kegiatan yang mereka punya yaitu kegiatan Class Meeting. Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang diformulasikan oleh para Pengurus OSIS-MU yang terdiri dari beberapa kegiatan, termasuk di dalamnya kegiatan edukasi, explorasi skill dan pengembangan ilmu keagamaan siswa. Hal inilah yang dinilai dapat menyegarkan pikiran dan dapat membuat pikiran yang tegang menjadi tenang, karena disamping tiga kegiatan inti tersebut kegiatan ini juga diselingi dengan kegiatan outbound menarik dan mendidik dan disertai pemberian door prize bagi siswa/i berprestasi.
          Di akhir ajaran semester satu tahun ajaran 2016-2017, Pengurus OSIS-MU akan menggelar kembali program Class Meeting dengan tema " Membangun Karakter Muda dengan Kegiatan yang Keren, Asyik dan Educative ", yang akan digelar pada tanggal 23-25 Desember 2016 mendatang. Kegiatan ini diformulasikan dengan beberapa lomba yg menarik yang terdiri dari lomba ketangkasan, kecerdasan, skill kepramukaan dan out bound yang menantang. Kegiatan ini akan ditutup dengan pembagian rapor sekaligus pemberian hadiah kepada para pemenang lomba.
            Keberhasilan Kegiatan ini sangat tergantung pada partisipasi seluruh komponen sekolah. Oleh karena itu, dukungan semua pihak sekolah sangat dibutuhkan untuk  menyukseskan kegiatan ini.
            Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan segudang ilmu dan prestasi bagi seluruh siswa siswi Miftahul Ulum, dan tetap menjadi icon sebagai Lembaga Pendidikan yang syarat prestasi dan penuh Sensasi...............

Minggu, 27 November 2016

Nairatul Achkamiyah, Perempuan Inspiratif dari Kampung Sasar



Lahir dan besar di perkampungan bernama Sasar. Kampung pelosok di ujung timur Madura, tepatnya Desa Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Sejak kecil cinta dan peduli pada pendidikan. Kecintaan tersebut dibuktikan dengan tidak ragunya beliau menimba ilmu ke para alim yang setiap hari untuk menuntut ilmu beliau menempuh perjalanan kurang lebih 8 km dengan berjalan kaki.

Saat dewasa dan berkeluarga, atas dukungan suami beliau mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang dinamai Miftahul Ulum. Lembaga tersebut menampung para muda mudi kampung Sasar untuk belajar. Mayoritas penduduk Sasar saat itu tidak melek pendidikan, karena yang jadi motivasi hidup mereka adalah bertani, bekerja dan mendapatkan uang sehingga tidak jarang penduduk Sasar yang tidak tuntas mengenyam pendidikan setingkat sekolah dasar. Melihat kenyataan demikian Nyi. Nairah, begitu beliau dikenal, pun menaruh perihatin dan oleh karenanya beliau mendirikan lembaga Miftahul Ulum tersebut.

Ny. Nairah sendiri tidak memiliki ijazah formal bahkan ijazash SD beliau tidak memilikinya. Namun beliau peduli akan pendidikan. Beliau belajar kepada para gurunya secara private bukan di lembaga formal. Kepeduliannya terhadap pendidikan penduduk Sasar khususnya, yang telah mengispirasi untuk mendirikan lembaga pendidikan dan tidak hanya itu lembaga tersebut mendapatkan surat ijin operasional dari kemenag.

Proses pendirian lembaga pendidikan Miftahul Ulum tidaklah berjalan lancar, banyak rintangan yang dihadapi termasuk proses legalisasi dari kemenag tersebab Nyi Nairah tidak memiliki ijazah pendidikan. Namun atas izin Allah yang maha kuasa, berdasar kemampuan dan luasnya keilmuan beliau yang disaksikan langsung oleh perwakilan kemenag saat itu dengan cara Nyi Nairah mempresentasikan (berpidato) di depan masyarakat dan itu didokumentasikan dalam bentuk video, maka kemudian keluarlah surat ijin operasional pendidikan. Saat itu, Miftahul Ulum menajdi satu-satunya lembaga pendidikan yang diakui oleh permerintah dan mendapat ijin menyelenggarakan pendidikan setingkat sekolah dasar di kampung Sasar. Jadilah lembaga tersebut kemudian bernama Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum.

Selain itu, beliau mengadakan dan membina langsung kumpulan (Madura: kompolan) pengajian kitab-kitab klasik yang membahas perkara kehidupan sehari-hari di kampung Sasar dan sekitarnya. Jadwalnya setiap hari, kecuali hari Rabu dan Sabtu.

Hingga sekarang di umurnya yang sudah menua (60-an) dan meski sambil menahan penyakit yang dideritanya, beliau tetap aktif berpartisipasi dalam proses pendidikan di Miftahul Ulum dan masyarkat Sasar. Ditambah beliau tetap aktif di keorganisasian Muslimat NU Sumenep.

Meski dengan fasilitas terbatas di Miftahul Ulum, semangat beliau tidak pernah kendor untuk peduli pendidikan. Kekurangan ruang belajar tidak pula membuatnya kehabisan cara. Rumah kediaman beliau pun difungsikan untuk ruang belajar mengajar.

Begitulah beliau membuktikan dan menunjukkan pada saya dan pemuda pemudi yang lainnya, bahwa siapa pun bisa melakukan sesuatu untuk orang lain, masyarakat, bangsa dan bahkan Negara, tidak terbatas hanya kerena dia belia, tua, perempuan, orang kampung dan tidak pula terbatas hanya karena tidak berijazah formal.

Semoga kesehatan selalu menyertai beliau. Amin.